Selamat bergabung bersama saya dalam blog ini. Silahkan kemukakan segala isi di pikiran dan nikmati kebebasan.

Kamis, 23 Juli 2009

Percakapan Dua Sahabat

Suasana hati yang menginginkan kesejukan menggoda seorang kawanku yang merindu akan kata-kata darikuTelah lama aku dan kawanku ini melupa dengan kebersamaan kitaCerita sebagai elang dahulu berkumandang lagibagaimana mungkin kita bisa terlalu sibuk kawan? Padahal matahari terbit dan terbenam seperti biasa.....
"Kawan, maafkanlah atas segala kesalahanku?"ucapnya। "kesalahan bukanlah kesalahan jika engkau tidak menghendakinya kawan. Kita hanya perlu berbenah dengan diri dan melakukan perbuatan untuk memperbaikinya।" sahutku
"Diriku telah berusaha untuk menjadi yang terbaik apakah yang menyebabkan aku tetap tidak bisa berbuat apa-apa?। aku menyesal....aku menyesal.....".
Senyumkupun mengembang untuknya, kuhentikan jemariku ini untuk menekan tombol di laptop iniakupun mengenal perasaan ituSebuah perasaan yang kepelihara dahulu yang membuat aku seperti AKU
"Seandainya kita hidup tanpa adanya orang lain, kita bisa melakukan apa yang kita mauApapun... termasuk juga perbuatan yang burukHanya saja kita terbatas pada keinginan orang yang kita sayangi untuk melakukan apa yang mereka inginkanSeperti sebuah tempayan, kau harus berisi air untuknya, agar bisa diminum dan bergunaDengan hal itu, tuntutanlah yang terjadi dan engkau wahai kawanku, berusaha untuk memenuhinyasedangkan kita hanya manusia yang intinya adalah MAHLUK LEMAH DENGAN KETERBATASAN, tidak mungkin engkau memenuhi segala permintaan yang bukanlah berada pada kemampuanmuJadi apa yang bisa kita lakukan? Lakukankanlah apa yang berada pada kuasamu saja, an yang lain yang tidak terpenuhi serahkan pada kekuatan di luar dirimu untuk menyelesaikannyaDan akibatnya tanggunglah dengan iklas sebab itu adalah bagian dari keputusannya"।
"kawan aku mengerti dan berusaha untuk melakukannya tetapi tetap saja aku tidak bisa dan hasilnya sebuah penyesalan"keluhnya... Akupun mulai menghibur dengan kata-kata dari pemikiranku। "Hidup adalah karya atau perjuangan atau perbuatan, hendaknyalah kita berbuat karena itulah kewajiban, kewajiban... tatkala kita berlaku seperti manusia yang hanya memiliki dua buah rasa yang pada intinya yaitu suka-benci, baik-buruk, dan lainnya, jadi sudah tentu kesenangan yang kau dapat dipastikan bahwa terdapat kesedihan yang menyertainya karena hal itu adalah satuLatihlah panca inderamu untuk menerima kesedihan ituAgar engkau tidak menyesalmari berkaca apakah engkau bisa menentukan apa yang engkau kehendaki?। bagaimana mungkin? katakanlah!!!। Seseorang tak mungkin bisa menjawab tanpa ada soal terlebih dahulu, jadi tenanglah mungkin bukan ini jawabannya, tetapi masih dalam soalnya."
Larutnya malam menghendaki angin untuk menggoda kami agar menutup mata dalam tidur, tetapi rasa kerinduan yang mendalam pada percapapan dua sahabat, menghilangkan rasa ngantuk। Terjadi sebuah keinginan untuk menambah topik melayang akbit lelah,dan kelelahan dalam kehidupan dari pagi hingga kini melumpuhkan kami juga।
Hai malam... aku bukanlah apa-apa tetapi kehendakmu membuat aku menerima sahabatku dalam tekanan seperti ini, berikanlah petunjuk agar dharmaku sebagai sahabatnya dapat kulakukan, hingga mentari esok akan menari dengan cahayanya menerangi alam semesta.

1 komentar: